Bagaimana Cara Buka Usaha Cetak Undangan Sendiri - Siapa bilang memulai bisnis cetak undangan itu butuh modal
yang besar? Ternyata untuk memulai bisnis percetakan itu tidak sesulit yang
kita bayangkan lhoh.. nah, pada artikel yang akan kita bahas adalah bagaimana
cara merintis usaha cetak undangan dengan modal minim atau pas-pasan.
Sekali lagi saya katakan, bisnis percetakan undangan tidak
sesulit yang dibayangkan. Mengapa? Inilah jawaban atas pertanyaan yang mungkin
membuat anda ragu-ragu dalam memulai usaha di dunia percetakan khususnya cetak
undangan. Jawaban atas pertanyaan bagaimana cara mudah atau langkah-langkah
membangun bisnis cetak undangan walaupun bisa dikatakan tanpa modal sekalipun. Pembahasan
berikut adalah jawaban bagi anda yang cuma punya modal sedikit atau minim alias
pas-pasan tetapi punya motivasi yang tinggi untuk membangun dan merintis bisnis
cetak undangan sendiri.
berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan ketika anda akan memulai usaha percetakan undangan sendiri di rumah dengan modal pas-pasan.
1. jika anda sudah punya komputer/ laptop dan printer
sendiri di rumah, anda bisa manfaatkan alat tersebut tanpa harus membeli
perangkat komputer dan printer baru.
2. sekarang anda beli kertas HVS 1 rim buat persiapan
barangkali ada pelanggan pertama anda yang minta dicetakin undangan walimah/
slametan. Kalopun pelanggan customer minta beres, ya trima saja. Berati itu
tambahan rezeki buat anda karena anda tinggal memfotokopi dari 1 undangan yang
sudah anda cetak. Hargai per lembar 350 rupiah. Bilang sama customer, kalo pesannya
minimal 100 lembar.
3. untuk blangko undangan yang motif, anda bisa beli ketika
ada pelanggan yang pesan saja, supaya tidak mubazir. Sedangkan contoh-contoh
undangan nya anda bisa mengambil gratis di toko penyedia blangko undangan terdekat di kota anda.
Itulah artikel
bagaimana cara merintis buka usaha cetak undangan sendiri dengan peralatan
dan modal minim. Semoga artikel yang saya tulis bermanfaat buat anda dan bisa
menambah mantap untuk memulai usaha percetakan sendiri di rumah.
No comments:
Post a Comment
PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.