Tukang Becak Yang SOMBONG - alhamdulillah masih diberikan kesehatan, keimanan dan segala nikmat Allah SWT yang tak terhingga dan tak dapat dihitung oleh manusia. kita semua tahu, bahwa yang namanya sifat sombong itu adalah sifat tercela dan penyakit hati yang sangat berbahaya karena menggerogoti iman kita.
orang kaya, yang hartanya mungkin sudah sangat-sangat banyak pun jangan sampai menjadikan harta yang dimiliki menjadikan kita sombong. orang yang sangat cerdas dan berilmu tinggi sekalipun jangan sampai keilmuan dan kecerdasannya membuat dia sombong dan lupa daratan. baik sombong kepada dirinya sendiri, kepada orang lain, dan bahkan jangan sekali-kali sombong kepada Allah SWT.
ada suatu kisah di negeri antah barantah yang dimana dia seorang TUKANG BECAK untuk makan saja susah, tetapi ceritanya sangat sombong sekali. sudah tahu tidak punya apa-apa, tapi dia bilang kepada saya bahwa dia punya balongan, punya kontrakan, punya tanah, saudara-saudaranya pegawai sukses semua. yang pada kenyataannya sudah makan saja susah, numpang di rumah orang lain yang listriknya digratiskan, kok masih bisa-bisanya ngaku-ngaku punya ini dan itu. dalam hati saya hanya tersenyum.
sudah sombong, ditambah bohong. itu artinya dia menyombongkan kebohongannya yang pada faktanya tidak tidak punya apa-apa. faktanya adalah bahwa dia orang miskin, tukang becak, yang untuk makan sehari-hari saja teriak-teriak bertengkar dengan istrinya, anaknya yang sakit hanya diobati semampunya, keluarganya yang hanya mengharap belas kasih orang lain, kok lah bisa-bisanya masih sombong dan bohong.
semoga dengan artikel singkat dan sederhana ini, kita bisa mengambil hikmah serta kita semua dijauhkan dari penyakit hati yang namanya sombong. aamiin yaa rabbal alamiin.
No comments:
Post a Comment
PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.